Masih berhubungan dengan fenomena bencana alam gunung meletus yang telah mengguncang Indonesia beberapa waktu belakangan, kali ini Soktau akan membahas fakta tentang abu vulkanik yang semoga bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Abu vulkanik dalam istilah lain juga disebut dengan nama pasir vulkanik atau juga ada yang menyebutnya sebagai jatuhan piroklastik. Abu ini meruapakan material yang berasal dari dalam perut bumi yang juga campuran dari magma yang dingin dan kering.
Material ini akan keluar pada saat terjadi ledakan gunung yang bersifat baik erupsi maupun eksplosif. Jika pada erupsi gunung berapi, kemungkinan sebaran abunya tidak terlalu jauh. Namun jika letusan bersifat eksplosif, abu vulkanik yang terlempar jauh hingga ke atas awan memungkinkan material tersebut berhembus lebih jauh lagi.
Pada dasarnya material yang keluar terbagi menjadi 2 jenis, yang pertama adalah debu berukuran mikro sekitar 0,063 milimeter dan juga batuan kecil atau kerikil. Umumnya saat terjadi ledakan gunung berapi, maka material kerikil akan terlempar keluar dan menyebar paling jauh sekitar 5-7 KM saja. Namun untuk debu mikro, kemungkinan sebarannya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan KM dari titik semburan.
Jauhnya sebaran tergantung pada arah dan kekuatan angin. Abu yang tertiup hingga mencapai ketinggian lebih dari puluhan kilometer akan lebih mudah terbawa angin. Hal ini menjelaskan bagaimana debu vulkanik bisa mencapai tempat yang jauh bahkan terbang selama berbulan-bulan lamanya.
Mengenai pengaruh terhadap kesehatan, partikel dalam debu vulkanik juga mengandung silica. Silika adalah salah satu material anorganik yang bersifat keras bahkan tingkat kekerasannya hampir menyerupai intan.
0 comments:
Post a Comment