Dampak Buruk Teknologi Terhadap Kemampuan Kita
Tujuan dari
teknologi adalah untuk membantu segala aktivitas kita menjadi lebih mudah tapi ironisnya ternyata seiring perkembangan yang pesat, banyak juga kemampuan manusia yang hilang karena kecanggihan teknologi-teknologi ini. Berikut ini adalah kemampuan kita yang telah hilang karena perkembangan teknologi seperti smartphone, pda, komputer, dan banyak teknologi canggih lainnya.
Berikut beberapa kemampuan manusia yang hilang akibat majunya teknologi:
- Menulis - Menulis surat dan catatan untuk orang lain membutuhkan kemampuan menulis tertentu dan kita harus tahu bagaimana mengorganisasikan tulisan kita dalam sebuah cara yang dapat dengan mudah dimengerti lawan bicara kita. Menulis dengan tangan akan semakin jarang kita temui di masyarakat luas apalagi jika pekerjaan kita sudah berkaitan dengan bidang komputer. Untuk menulis saja sudah jarang ditemui apalagi menulis sebuah surat legal dengan tangan Anda sendiri, mungkin kemampuan itu sudah hilang sejak lama.
Memang ini adalah kemampuan yang dapat dengan mudah didapatkan kembali tapi cobalah Anda menulis sebuah surat atau artikel yang relatif panjang, Anda akan tidak percaya bagaimana mudahnya tangan Anda pegal karena sudah sangat lama tidak menulis alias hanya mengetik. Padahal pada zaman Anda sekolah atau kuliah, menulis catatan yang panjang tidak akan membuat tangan cepat lelah.
- Mengecek Fakta - Pernah ada saat dimana kamus dan buku-buku referensi adalah informasi yang sangat berharga untuk mendapatkan sebuah informasi. Mereka telah direview oleh para ahli dan memang sudah dipastikan kebenarannya namun dengan kemunculan era Internet hal itu sudah tidak tepat adanya. Orang-orang sering dengan mudahnya mempercayai apapun yang mereka baca di Internet dari berita sekilas sampai berita penampakan hantu atau UFO. Apalagi jika informasi itu sudah bersumber dari wikipedia, ensiklopedia digital terbesar di dunia.
Ada alasan mengapa Wikipedia sering disebut-sebut sebagai sumber tidak terpercaya dan tidak boleh dijadikan referensi resmi. Internet adalah sebuah tempat dimana berbagai macam informasi dapat ditemukan dimulai yang paling aktual hingga yang paling bohong, dan itu juga termasuk Wikipedia. Jadi jangan percaya apapun yang Anda baca di Internet sebelum Anda meklarifikasikannya lagi.
- Berjalan - Oke, yang dimaksud berjalan di sini bukan benar-benar kemampuan kita untuk sekedar berjalan melainkan berjalan tanpa mengotak-atik berbagai teknologi genggam seperti smartphone, ponsel, mp3, dan sejenisnya. Tahukah Anda bahwa ternyata berjalan tanpa memperhatikan sekitar kita alias berjalan sembari menggunakan handphone memiliki resiko kecelakaan yang menyerupai berkendara selagi menggunakan ponsel, dan ia adalah salah satu hal yang juga berbahaya apalagi jika kita membicarakan Anda sedang berjalan di jalanan.
Fenomena yang dikenal dengan nama "distracted walking" ini muncul dan semakin sering terlihat seiring perkembangan teknologi smartphone dan messaging seperti sms, email, instant messaging, hingga browsing. Ada sebuah studi menunjukkan bahwa sejak tahun 2010 ada sekitar 1.500 pejalan kaki yang harus masuk UGD karena berjalan sembari menggunakan handphone.
- Mengeja - iPhone Autocorrect, Microsoft Word, Google adalah sedikit dari banyaknya teknologi yang menyediakan fitur memperbaiki ejaan kita. Teknologi-teknologi ini memang sangat banyak membantu kita dalam mengetik berbagai kata dan kalimat. Berhati-hatilah karena apabila kita terlalu mengandalkan hal-hal ini akan ada saatnya dimana saat kita menulis dengan tangan tanpa bantuan autocorrect atau spell checker ini, kita akan mulai merasa aneh, berhenti, dan mempertanyakan: "Apakah kata ini benar-benar dieja seperti ini?"
Bentuk sederhana lainnya di bahasa Indonesia adalah penggunaan kata baku, seperti contohnya Apotik dan Apotek, Febuari dan Februari, kasatmata dan kasatmata, walikota dan wali kota, dan seterusnya. Yakinkah Anda bahwa Anda dapat mengeja semua ini dengan benar?
- Kemampuan navigasi - Yang dimaksud kemampuan navigasi di sini adalah seperti kemampuan membaca peta, menghafalkan tempat, mengetahui serta dapat menunjukkan arah. Beberapa dari Anda pasti sudah mendapatkan gambaran, teknologi apa yang membuat kemampuan navigasi mulai hilang dari daftar kemampuan kita. Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah karena teknologi GPS baik yang ada di mobil ataupun dengan mudah dapat Anda temukan di smartphone seperti Google Maps contohnya.
Membaca GPS memang sangatlah mudah Anda hanya perlu mengikuti jalur atau pengarahan yang diberikan oleh aplikasi GPS. Lalu bagaimana jika tiba-tiba selagi Anda di jalan, GPS Anda mati atau rusak? Anda akan merasa tersesat di jalan yang benar-benar asing bagi diri Anda karena Anda ada di sana justru karena GPS tersebut. Kasus lainnya dapat kita temukan juga saat ada orang lain yang menanyakan jalan ke Anda, Anda bisa saja tahu tempatnya tapi sayangnya Anda tidak tahu bagaimana memberikan arahan karena biasanya Anda hanya perlu melihat arah yang diberikan GPS Anda.
- Berkomunikasi dengan orang lain - Sebelum munculnya teknologi-teknologi seperti smartphone, berbicara atau berkomunikasi dengan orang-orang yang tidak dikenal bukanlah sesuatu yang baru. Apalagi saat kita sedang menunggu di tempat umum seperti transportasi umum contohnya. Ironisnya adalah kemunculan teknologi-teknologi portabel seperti smartphone justru membuat kita seakan-akan menciptakan 'tembok' di sekitar kita.
Inilah salah satu kemampuan atau keahlian terpenting kita yang hilang seiring perkembangan teknologi. Daripada melihat ke atas dan sekitar kita, kita lebih memilih untuk melihat ke bawah tepatnya adalah ke smartphone kita, yang padahal mungkin saja jika Anda melihat ke sekitar Anda ada banyak sekali peluang untuk memiliki koneksi yang sangat luas. Manusia adalah mahluk sosial sayangnya sekarang kita lebih ahli bersosialisasi dalam dunia digital seperti sosial media contohnya.
- Matematika - Ada banyak sekali aplikasi kalkulator yang dapat Anda download, dimulai dari untuk melakukan perhitungan biasa, hingga perhitungan yang lebih kompleks. Tapi kapan sih terakhir kalinya Anda menghitung sesuatu tanpa menggunakan kalkulator? Bagi Anda yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa, matematika pasti akan sering Anda temui tapi percayalah seiring Anda terlepas dari status 'pelajar' maka Anda akan mulai sangat jarang melakukan perhitungan, paling hanya untuk menghitung duit dan itupun juga dapat dilakukan dengan mudah melalui debit atau kartu kredit.
Lalu bagaimana jika sudah mulai untuk menghitung uang kas, pajak, persentase komisi, uang tips, konversi valas, investasi balik, dan perhitungan yang lebih kompleks lainnya? Sejak kemunculan kalkulator saja, kemampuan menghitung matematika manusia sudah mulai hilang apalagi dengan banyaknya aplikasi canggih di smartphone-smartphone Anda. Padahal jika kita terus mempraktikkannya ternyata ada banyak cara singkat dan mudah untuk melakukan sebuah perhitungan aritmatika kompleks.
- Mengingat Nomor Telepon - Sekarang ini sangatlah merepotkan jika kita harus menghafalkan banyak nomor telepon. Kita dapat degan mudah memasukkan semua nomor yang kita ingin ingat ke dalam aplikasi buku kontak pada ponsel kita. Hal ini tidak ada salahnya karena memang untuk menghafalkan semua nomor telepon tidaklah memungkinkan, tapi sadarkah Anda bahwa sama sekali tidak menghafal nomor telepon adalah hal yang sangat berbahaya?
Bayangkan apabila Anda dalam situasi yang buruk seperti tas Anda hilang karena dicuri orang atau battery ponsel Anda habis. Jika Anda menghafal beberapa nomor telepon orang terdekat Anda maka Anda dapat dengan mudah meminjam ponsel orang lain dan menghubungi teman atau keluarga Anda. Tapi bagaimana jadinya jika ternyata Anda sama sekali tidak mengingat nomor telepon orang lain? Cobalah untuk selalu menghafalkan setidaknya 5 nomor telepon orang-orang terdekat Anda.
- Meletakkan teknologi - Di Internet, ada banyak sekali video-video yang menekankan topik " be disconnected " yakni sebuah ajakan yang mengajak orang-orang untuk meletakkan smartphone mereka dan menikmati hidup dalam cara yang lebih tradisional. Pernahkah Anda melihat sebuah keluarga atau sekumpulan teman yang sedang makan, namun sepanjang hal itu salah satu atau seluruh anggota keluarga hanya memainkan handphone mereka? Hal itu sangatlah menyedihkan, apa bedanya mereka makan sendiri dengan makan dikelilingi orang-orang terdekat mereka.
Dahulu hal ini bukan dapat dibilang sebagai kemampuan tapi sekarang ini, meletakkan keterikatan atas teknologi adalah sebuah keahlian tesendiri. Mengenai bagaimana seseorang dapat menahan diri untuk lebih menikmati hidup sebagaimana seharusnya. Kapan terakhir kali Anda menonton dan benar-benar hanya menonton tanpa mengotak atik smartphone atau komputer Anda?